Jannatul Ilmi

PERPUSTAKAAN SMK KARTEK 2 JATILAWANG

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Visitor
  • Register
  • Masuk
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Jalan Dagang & Jalan Perang : Pengantar Sejarah Hidup Panglima Itam

Text

Jalan Dagang & Jalan Perang : Pengantar Sejarah Hidup Panglima Itam

Qismullah Yusuf - Nama Orang; Siti Aisyah - Nama Orang;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Berkat ceramah dan kisah sejarah yang dituturkan para ulama dan seniman di lapangan-lapangan terbuka di Aceh, kisah Panglima Itam yang berkontribusi dalam perkembangan Aceh, terutama di sekitar masa perang melawan kolonial, akhirnya dikenal luas. Saat masih seusia sekolah dasar, penulis sering mendengar kisah-kisah Panglima Itam dari Syekh Idris Krueng Raya, Cut Nyak Fatimah, Adnan Pmtoh, dan Tengku Ismail Rasyid. Kisahnya diceritakan dan menyebar di Lapangan Umum Lueng Putu, Lapangan Beureuneun, Lapangan Teupin Raya Blangmalu, dan tempat-tempat publik lainnya. Ini menjadi pengalaman yang memberikan kesan tersendiri bagi pendengarnya, seperti penulis yang rela menempuh jalan hingga delapan kilometer untuk mendengar kisah-kisah masa lalu Aceh itu. Kisah Panglima Itam juga menjadi cerita pengantar tidur yang dituturkan nenek penulis, dan tampaknya sosok Panglima Itam sangat melekat dalam benaknya.


Setidaknya di antara rentang waktu 1950-an hingga 1980an, tradisi tutur hikayat semacam itu masih mudah ditemukan di berbagai tempat di Aceh. Tradisi tutur itu menjadi media cerita masa lalu Aceh diestafetkan dari generasi ke generasi. Meskilazimnya hikayat sering dibumbui oleh perspektif subjektif para penuturnya, namun ingatan kolektif tidak serta-merta muncul begitu saja. Memori kolektif muncul karena terjadinya peristiwa masa lalu. Oleh para peneliti, memori kolektif inilah yang menjadi bahan riset, seperti yang dilakukan Denys Lombard, dan menjadi sebuah dokumen sejarah tersendiri. Karena itu berlaku, ketiadaan peristiwa tidak akan menghasilkan memori kolektif, apalagi sebuah dokumen sejarah (no stories, no document).


Ketersediaan
D01621C920 QIS jMy LibraryTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
920 QIS j
Penerbit
Jakarta : PT Pustaka Alvabet., 2023
Deskripsi Fisik
264hlm; 15 x 23 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786232201514
Klasifikasi
920
Tipe Isi
text
Tipe Media
unspecified
Tipe Pembawa
unspecified
Edisi
cet 1
Subjek
Sejarah
Geografi
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Qismullah Yusuf
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Jannatul Ilmi
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Sebagai Sistem Manajemen Perpustakaan yang lengkap, Perpustakaan SMK KARTEK 2 Jatilawang memiliki banyak fitur yang akan membantu perpustakaan dan pustakawan untuk melakukan pekerjaannya dengan mudah. dan cepat.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Where do you want to share?