Text
Mahajana
Seorang pria berlari kencang di antara kerumunan yang memenuhi bandara. Pakaiannya tidak lagi terlihat rapi. la tidak memedulikan umpatan orang-orang yang ditabraknya. Saat ini tujuan hidupnya sedang berada di ujung tangan. Jika ia melepaskannya sekali lagi, tidak akan ada lagi yang namanya kesempatan ketiga. Kesempatan kedua ini juga akan menjadi kesempatan terakhirnya. la telah menentukan pilihan dan wanita itu adalah tujuan hidupnya. la harus meminta maaf atas semua kesalahannya pada masa lalu hingga saat ini. Kakinya terhenti saat melihat wanita yang dicarinya sedang menyeret koper. Rambut panjang terikat rapi dengan pita kuning pemberiannya. Pria tersebut menyeka peluh di di kening sambil tertawa miris. Setelah memantapkan niat, ia merapikan rambut panjang sepundaknya yang berantakan akibat kibasan angin manusia saat ia berlarian tadi.
D01794C | 813 GIG m | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain