“Apakah memang dunia yang terlalu sibuk, atau malah batin saya?”
Dunia bergerak dengan cepat, tetapi tidak berarti kita juga harus begitu. Melalui buku ini, guru meditasi Zen Haemin Sunim mengajak kita untuk menyadari bahwa ketika melambatkan diri, dunia juga akan melambat Bersama kita. Pesan-pesan singkat Haemin Sunim—yang ditulis untuk menjawab pertanyaan di media sosialnya—menyasar kepada kekhawatiran manusia yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan modern. Bersama-sama kita akan mencari jalan menuju keseimbangan dan kedamaian batin di tengah berbagai tuntutan hidup sehari-hari lewat hal-hal sederhana, seperti beristirahat dan membangun hubungan baik antar manusia.
The Things You Can See Only When You Slow Down sudah terjual lebih dari 3 juta eksemplar di Korea Selatan dan menduduki peringkat pertama buku terlaris selama 41 minggu berturut-turut.
Sinopsis Love for Imperfect Things
Ketika kita sudah bisa mencintai diri sendiri, dunia akan mulai melihat bahwa kita memang layak untuk dicintai.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, dan itu bukan alasan bagi kita untuk menghindari cinta-kepada dunia, kepada sesama manusia, bahkan kepada diri sendiri. Lewat buku ini, guru Buddhis Haemin Sunim membagikan kisah pribadi dan pengalaman selama bertahun-tahun membantu sesama untuk mengajarkan kita seni merawat diri. Ketika kita memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih sayang, empati, dan pengampunan, kita juga belajar memperlakukan orang lain dengan cara yang sama; membuat kita bisa menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang lain, bangkit dari keterpurukan, menghadapi rasa sakit dan sedih, mendengarkan dengan lebih seksama, mengekspresikan diri, dan memiliki keberanian untuk mengejar hal yang membahagiakan diri sehingga kita merasa lengkap.
Love for Imperfect Things menawarkan kenyamanan batin, dorongan semangat, dan kebijaksanaan sehingga kita bisa belajar mencintai diri kita, hidup kita, dan semua orang yang ada di dalamnya.