Aku ingat saat itu bertanya pada Ibu, "Kenapa Ayah pergi kalau cuma buat mati?" Ibu menarik napas dalam-dalam, seperti menyadari kesalahannya yang membi- arkanku bertanya itu. "Banyak orang lebih memerlukannya," jawab Ibu, setengah hati. "Buat apa dia menyelamatkan orang kalau kita saja tidak dia pikirkan?" "Itulah sulitnya menjadi pahlawan." Ibu menyugar rambutku, memberiku ketenangan seolah-o…